2024-07-15
Dr. dr. Yessi Octaria, MIH, Dinar Lubis, MPH, PhD, Prof. dr. Pande Januraga, M.Kes., Dr.PH, I Desak Dewi, S.KM, M.Kes, Mellysa Kowara MScPH, Betty Oktaviana, M.Kes, Nur Wulan Nugrahani, SKM, Kadek Darmawan, SKM, Ni Putu Diah Dira Putri, SKM, I Gusti Susmitha, SKM
Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Jawa Barat
Badan Pangan Nasional, AIPGI, GAIN Indonesia
Program GENIUS mulai dilaksanakan pada tahun 2023 oleh Badan Pangan Nasional yang bertujuan untuk mengatasi masalah gizi dan mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Masalah gizi yang ingin diatasi adalah masih rendahnya kualitas konsumsi pangan anak usia sekolah terutama intake kalori dan protein sebagai makronutrient penting dalam proses tumbuh kembang. Berbagai penelitian pada anak usia sekolah dasar menunjukkan bahwa kebiasaan sarapan memiliki hubungan yang signifikan dengan konsentrasi belajar dan faktor penentu utama dilakukannya sarapan adalah ketersediaan makanan untuk sarapan. Namun angka nasional menunjukkan lebih dari seperempat (26.1%) anak sekolah tidak sarapan. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa sekitar 40% - 50% anak sekolah yang sarapan, kandungan proteinnya tidak mencukupi.
Program GENIUS terdiri atas beberapa komponen utama seperti penyediaan pangan bergizi, edukasi gizi dan stop boros pangan, serta keterlibatan berbagai pemangku kepentingan dalam tata kelolanya. Pemberian pangan berupa kudapan dengan menu yang terstandar secara nasional dipilih untuk memastikan kualitas gizi dari makanan yang diberikan, selain itu pemberian berupa kudapan tinggi protein secara berselang hari pemberian diharapkan dapat mendorong keterlibatan sekolah dan orang tua untuk mengisi hari – hari pelaksanaan diantara pemberian makan yang dilakukan GENIUS dan mendorong orang tua dan sekolah untuk menyiapkan sarapan sendiri. Strategi ini dipilih untuk menyiapkan sekolah dan orang tua untuk memastikan keberlanjutan penyediaan pangan bergizi bagi siswa ke depannya.
Tujuan evaluasi ini adalah untuk mengidentifikasi praktik baik, perubahan paling signifikan dan pembelajaran untuk memberi masukan pada model pemberian makan anak sekolah.