Home Penelitian Produk Pengetahuan Berita Tentang Kami

Bergabung untuk mendapatkan pengalaman pembelajaran terkait kesehatan

Atau

Contact us

Penelitian

Penelitian > HIV/AIDS

...
Stigma dan Diskriminasi terkait HIV di Fasilitas Kesehatan di Indonesia

2024-04-25

Stigma dan diskriminasi masih menjadi salah satu hambatan utama dalam upaya pencegahan dan pengendalian HIV di Indonesia Tujuan dari studi ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang keadaan terkini stigma dan diskriminasi terkait HIV di fasilitas kesehatan, dengan fokus khusus untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya stigma dan diskriminasi di fasilitas kesehatan. Selain itu, studi ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana stigma termanifestasi dan diaktualisasikan dalam konteks layanan kesehatan, serta mengidentifikasi sikap yang ditunjukkan oleh petugas di fasilitas kesehatan terhadap individu yang hidup dengan HIV. Informasi yang diperoleh dari penelitian ini dapat digunakan untuk membantu proses perencanaan dan pengambilan keputusan untuk program HIV yang lebih baik, terutama yang berfokus pada mitigasi stigma dan diskriminasi yang terkait dengan penyakit tersebut. Untuk mencapai pemahaman yang komprehensif dan lengkap, studi ini menggunakan pendekatan mixed-method, menggabungkan pengumpulan data kuantitatif melalui survei dan pengumpulan data kualitatif melalui diskusi kelompok terarah dan wawancara mendalam yang menargetkan petugas penyedia layanan kesehatan di Indonesia. Kerangka teori yang digunakan dalam studi ini adalah Teori Stigma dan Diskriminasi Kesehatan. Perspektif teoritis ini menekankan faktor-faktor sosial dan struktural yang mempertahankan stigma dan diskriminasi serta dampaknya pada kondisi kesehatan individu.

...
Module Development: Empowering Commonities to Lead the Flight for Human Rights in HIV and Pandemic: Prevention, Preparedness, and Response

2024-01-01

Module Development: Empowering Commonities to Lead the Flight for Human Rights in HIV and Pandemic: Prevention, Preparedness, and Response

...
Development of EMTCT Monitoring & Evaluation

2024-01-01

Development of EMTCT Monitoring & Evaluation

...
Asesmen Pelaksanaan Kontrak Sosial untuk Pendanaan Berkelanjutan Program HIV dan IMS di Komunitas

2024-01-01

Pendanaan berkelanjutan menjadi isu dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan IMS di Indonesia, mengingat adanya potensi penghentian pendanaan dari donor global. Oleh sebab itu, maka pemanfaatan sumber pendanaan lokal yang berasal dari pemerintah maupun skema lainnya (seperti hibah, CSR, dan crowdfunding) menjadi penting untuk mulai disiapkan, terutama oleh organisasi masyarakat sipil serta komunitas yang bergerak pada isu HIV.

...
Survei Kesehatan Seksual (SEKSI) 2024

2024-01-01

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi prevalensi, insidensi, dan faktor-faktor terkait HIV di kalangan MSM (Laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki) dan TGW (Transgender Wanita) di Bali, serta memahami perkembangan pengetahuan, perilaku, keyakinan, dan upaya pencegahan terkait HIV sejak studi sebelumnya pada tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui survei elektronik berbasis web yang diisi oleh MSM dan TGW di Denpasar, Badung, dan Buleleng. Survei ini mencakup demografi, persepsi dan pengetahuan terkait HIV dan IMS, riwayat tes HIV dan IMS, perilaku kesehatan seksual, persepsi dan perilaku terkait pencegahan HIV termasuk PrEP, serta penggunaan narkoba, chemsex, dan alkohol.

...
Enchancing PrEP Delivery through Community-Based Models in Indonesia

2024-01-01

Bantuan Teknis yang diusulkan oleh Pusat Inovasi Kesehatan (PIKAT) bersama dengan UNAIDS Indonesia bertujuan untuk mendukung perluasan dan pelaksanaan program Drop-In Center (DIC) PrEP di Indonesia. Tujuan utama TA ini adalah meningkatkan penyampaian PrEP berbasis komunitas dan pembangunan kapasitas serta implementasi efektif, perluasan, dan advokasi kebijakan. Pertama, untuk meningkatkan penyampaian PrEP berbasis komunitas, akan dikembangkan model berkelanjutan yang disesuaikan dengan kebutuhan unik populasi berisiko tinggi di Indonesia, termasuk MSM, TG, dan FSWs, dengan transformasi DIC menjadi titik layanan DIC PrEP yang efektif serta dilengkapi dengan sumber daya dan pelatihan yang diperlukan. Selain itu, kapasitas penyedia layanan kesehatan dan pekerja komunitas akan ditingkatkan melalui pelatihan komprehensif, lokakarya, dan pendidikan berkelanjutan yang berfokus pada partisipasi komunitas dalam penyampaian layanan dan strategi pemasaran sosial. Upaya ini akan mendorong keterlibatan dan kolaborasi antara semua pemangku kepentingan, termasuk badan pemerintah, LSM, penyedia layanan kesehatan, dan perwakilan komunitas. Kedua, untuk implementasi efektif, perluasan, dan advokasi kebijakan, akan diawasi pelaksanaan awal program DIC PrEP di distrik-distrik awal, memastikan kepatuhan terhadap model dan pedoman serta membangun kerangka evaluasi, pembelajaran, dan perluasan selanjutnya di seluruh Indonesia. Selain itu, dukungan kebijakan dan integrasi model penyampaian PrEP berbasis komunitas dalam strategi pencegahan HIV nasional akan diadvokasi, bertujuan untuk keberlanjutan program dengan mengidentifikasi sumber pendanaan jangka panjang dan membangun jaringan advokasi yang kuat. Rencana strategis ini berfokus pada pengembangan model, transformasi DIC, pemantauan dan evaluasi yang ketat, keterlibatan aktif komunitas, dan adaptasi khusus distrik, memberikan peta jalan yang komprehensif untuk berhasil mengimplementasikan model penyampaian PrEP berbasis komunitas. Rencana ini dirancang untuk kolaboratif, responsif, dan berkelanjutan, memastikan keselarasan dengan tujuan yang lebih luas dari strategi pencegahan HIV nasional. Hasil yang ditargetkan penting untuk memberikan informasi lebih mendalam tentang evaluasi program.

...
Youth and Health 2023-2025

2023-01-01

Studi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum tentang epidemi HIV di kalangan LSL (Laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki) dan TGW (Transgender Wanita) muda di Bali. Fokus utama adalah mengumpulkan data prevalensi HIV, demografi, riwayat pemeriksaan HIV dan IMS, persepsi risiko HIV, tingkat pengetahuan HIV, akses ke layanan pencegahan HIV seperti PrEP, perilaku seksual aman, penggunaan alkohol dan obat-obatan, perilaku sehat, keterlibatan sosial, persepsi tentang stigma dan homofobia, serta penilaian depresi dan kecemasan. Studi ini juga mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan diagnosis HIV serta aksesibilitas dan kualitas layanan pengujian HIV. Metode penelitian yang digunakan adalah studi potong lintang (cross-sectional) dengan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui survei perilaku dan pemeriksaan status HIV dari maksimal 200 partisipan berusia 18-24 tahun yang mengidentifikasi diri sebagai LSL atau TGW dan mengakses layanan tes HIV di Klinik Bali Medika, Badung. Partisipan direkrut melalui media sosial, metode snowball, dan purposive sampling. Survei diisi menggunakan tablet komputer dengan menjaga kerahasiaan, dan hasil tes HIV serta sifilis dimasukkan dalam data studi. Partisipan yang didiagnosis HIV atau sifilis akan menerima pengobatan sesuai standar layanan di klinik.

...
MR Review: High Rates of HIV among Men who have Sex with Men (MSM) and Transgender Women (TGW) in Bali, Indonesia: Results from a Bali and Jakarta-Based Retrospective Cohort Study

2022-12-05

Tidak ada data terkait kejadian HIV longitudinal antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) dan waria (TGW) di Indonesia. Penggunaan profilaksis pra pajanan (PrEP) juga diketahui sangat rendah dan hasil kaskade pengobatan HIV buruk. Kami melakukan studi kohort retrospektif menggunakan data rekam medis dari lima klinik swasta/non-pemerintah di Indonesia (Jakarta=1, Bali=4). Kami meninjau semua tes HIV di antara LSL/TGW usia ≥18 tahun yang dilaporkan sendiri antara 1 Januari 2018 hingga 31 Desember 2020 di Jakarta dan 1 Januari 2017 hingga 31 Desember 2019 di Bali. Mereka dengan tes awal HIV-negatif dan ≥1 tes tindak lanjut dimasukkan dalam orang-tahun (PY) berisiko untuk menentukan kejadian HIV dan 95% interval kepercayaan (CI). Perhitungan orang-tahun berisiko dimulai dari pengamatan tes negatif pertama hingga tes negatif atau serokonversi terakhir yang tercatat. Regresi Cox multivariat digunakan untuk menentukan faktor yang terkait dengan infeksi HIV; kami melaporkan Rasio Bahaya yang disesuaikan (aHR) dan 95% CI untuk asosiasi ini. Dari 5.203 dan 2.815 orang di Jakarta dan Bali, masing-masing, 3.998 dan 2.119 adalah HIV-negatif pada awal (prevalensi HIV=23.2% dan 21.9%). Dari jumlah tersebut, 2.304 (28.7%) melakukan tes ulang, jumlah median tes adalah 2 (IQR=1-2). Sampel longitudinal masing-masing terdiri dari 1.418 dan 873 individu; sekitar seperempat berusia <25 tahun, 94% adalah LSL, dan >60% telah dites HIV sebelumnya. Di Jakarta terdapat 127 insiden infeksi HIV pada 1354,5 PY, insiden HIV 9,39/100 PY (95% CI=7.89-11.17). Di Bali, ada 71 infeksi pada 981,2 PY, kejadian HIV 7,24/100 PY (95% CI=5.73-9.13). Dibandingkan dengan 18-24 tahun, insiden lebih rendah pada pasien yang lebih tua (untuk Jakarta – 30-39 tahun: aHR=0.58, 95% CI=0.35-0.96; 40+ tahun: aHR=0.34, 95% CI=0.14-0.80 ; untuk Bali – 25-29 tahun: aHR=0.51, 95% CI=0.29-0.89; 30-39 tahun: aHR=0.35, 95% CI=0.19-0.65; 40+ tahun: aHR=0.11, 95% CI= 0,03-0,48). Di Jakarta, mereka yang berpendidikan universitas memiliki insiden yang lebih rendah daripada mereka yang tidak (aHR=0.62, 95% CI=0.43-0.91). Di Bali, mereka yang dirujuk oleh petugas penjangkau memiliki insiden yang lebih tinggi daripada mereka yang datang sendiri (aHR=1.70, 95% CI=1.04-2.78). Kesimpulan dalam studi kejadian HIV multi-provinsi pertama di Indonesia di antara LSL/TGW, kami mengamati tingkat kejadian yang sangat tinggi. Dalam kondisi penggunaan PrEP yang sangat rendah ini, langkah-langkah untuk mendorong tes HIV secara teratur dan penggunaan metode pencegahan HIV yang efektif, termasuk peningkatan PrEP secara cepat dan mobilisasi permintaan, sangat dibutuhkan. Investasi lokal dan internasional yang lebih besar dalam pencegahan dan pengobatan HIV pada populasi ini harus diprioritaskan untuk memenuhi tujuan penghapusan AIDS global.

...
PRIA Bali Study: High Rates of HIV and Sexually Transmitted Infections (STIs) among Men who have Sex with Men (MSM) and Transgender Women (TGW) in Bali, Indonesia: Results of the PRIA Bali Prospective Cohort Study, a pilot cohort study of HIV/STI prevention among MSM and transwomen in Bali, Indonesia

2022-12-01

Data prospektif longitudinal kejadian HIV di Indonesia pada laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) dan waria (TWG) belum dilaporkan. Ada sangat sedikit data tentang kejadian sifilis menular, atau prevalensi gonore dubur dan uretra dan klamidia. Penelitian ini dilakukan dengan studi kohort observasional prospektif terhadap LSL dan TGW berusia ≥18 tahun di tiga klinik non-pemerintah di Bali, Indonesia, dari 24 Mei 2021 hingga 5 Desember 2022. Peserta hadir pada awal dan empat kunjungan tindak lanjut selama 12 bulan. Pengujian dilakukan untuk HIV dan sifilis pada setiap kunjungan, dan untuk gonore rektal dan uretra serta klamidia pada awal saja. Peserta menyelesaikan survei pada komputer tablet di klinik pada setiap kunjungan. Mereka yang memiliki setidaknya satu kunjungan tindak lanjut dimasukkan dalam analisis longitudinal. Kami memeriksa prevalensi awal sifilis, gonore, dan klamidia, dan menghitung tingkat kejadian per 100 orang-tahun untuk HIV dan sifilis dan menunjukkan interval kepercayaan 95% untuk angka ini.

...
Studi Pengembangan Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Program Skrining HIV Mandiri di Indonesia

2022-08-01

Guna mendukung pengembangan program skrining HIV berbasiskan komunitas di Indonesia, beberapa upaya telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dengan mitra strategis, seperti melakukan penyusunan pedoman dan SOP terkait, melakukan studi penerimaan program pada populasi kunci, peningkatan kapasitas pada komunitas penyedia layanan skrining HIV, serta mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi, khususnya yang dapat terintergasi dengan sistem pencatatan dan pelaporan untuk data HIV AIDS (SIHA). Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan bersama dengan mitra sudah mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi berbasiskan website yang bernama CBS-SIHA sejak tahun 2021. Mengingat sistem ini masih baru serta perlu dilakukan pengembangan sesuai dengan kebutuhan pengguna di lapangan, maka upaya untuk menilai sejauh mana penerapan dari CBS-SIHA ini sangat penting untuk dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menilai kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman dari penerapan sistem informasi ini, sehingga bisa direkomendasikan upaya perbaikan dan penyempurnaan sebelum digunakan di seluruh wilayah di Indonesia. Oleh sebab itu, maka sebuah studi untuk menilai sejauh mana penerapan CBS-SIHA serta potensi pengembangannya sangat penting untuk dilakukan dalam mendukung program skrining HIV berbasiskan komunitas di Indonesia.

...
Biaya dan Biaya Scale-Up Program Skrining HIV Berbasis Komunitas untuk Pekerja Seks Perempuan dan Lelaki Seks dengan Lelaki di Jakarta dan Bali

2022-07-01

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkirakan biaya dan biaya scale-up untuk program skrining HIV berbasis komunitas dengan menggunakan pendekatan microcosting dengan perspektif implementer dan klien. Biaya program dianalisis melalui data sekunder dari organisasi implementer untuk tahap start-up dan implementasi, sedangkan biaya klien dianalisis berdasarkan hasil wawancara dan dikelompokkan menjadi biaya medis langsung, biaya medis tidak langsung, dan biaya tidak langsung. Analisis sensitivitas dan skenario untuk scale-up dilakukan untuk menilai dampak parameter kunci terhadap unit cost pelaksanaan program.

...
Studi Positioning Layanan Komunitas pada Program Pengendalian HIV dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN)

2021-08-04

Tujuan umum dari studi ini adalah untuk memberikan rekomendasi analitik dan implementatif dalam positioning layanan komunitas dalam program pengendalian HIV di Indonesia. Rekomendasi tersebut kemudian dapat dijadikan bahan advokasi kepada pemangku kebijakan terkait. Sedangkan tujuan khusus dari studi ini meliputi: (1) melakukan kajian literatur secara sistematis tentang jenis, status integrasinya dengan SKN, dan pembelajaran negara lain dari layanan komunitas dalam program pengendalian HIV; (2) analisis dokumen kebijakan terkait program pengendalian HIV dan layanan komunitas; dan (3) mengidentifikasi tingkat kepentingan dan dukungan layanan komunitas dalam SKN baik dari segi pengarusutamaan peran terhadap layanan kesehatan maupun keberlajutan pembiayaan. Studi ini dilakukan dengan menggunakan 2 metode, yaitu: (1) Kualitatif, berupa analisis naratif terhadap literatur berbahasa inggris yang ditemukan dan dipilih dari beberapa tahapan pencarian secara sistematis di PubMed dan Google Scholar serta dokumen kebijakan terkait program pengendalian HIV di Indonesia; (2) Kuantitatif, dengan survei Delphi 2 tahap untuk mengeksplorasi persepsi para pelaku di tingkat makro, meso, dan tingkat mikro.

...
Survei Pengalaman Akses ke Layanan Pencegahan HIV pada Kelompok Populasi Kunci selama Pandemi pada Trimester Akhir Tahun 2020

2021-02-05

Kajian ini merupakan kerjasama antara PPH Universitas Katolik Atma Jaya dan CPHI Universitas Udayana. Strategi metode campuran, survei kuantitatif, wawancara kualitatif, dan tinjauan pustaka, digunakan dalam penelitian ini untuk mengembangkan rekomendasi atau strategi untuk meningkatkan program pencegahan HIV dan status kesehatan mental populasi kunci selama epidemi COVID-19 melalui evaluasi program pencegahan termasuk penilaian dampak COVID‐19 terhadap perilaku berisiko HIV dan kondisi kesehatan jiwa di antara populasi kunci di Indonesia. Survei dan wawancara dilakukan secara online, karena platform ini adalah pendekatan paling aman yang diketahui dapat dilakukan selama epidemi COVID-19 di mana jarak sosial dan fisik dianjurkan.

...
Support for Partner Notification Demonstration Site

2019-08-04

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi notifikasi pasangan di kota-kota percontohan di Indonesia. Adapun tujuan spesifik dari penelitian ini adalah (1) Untuk menggambarkan implementasi notifikasi pasangan di kota-kota percontohan di Indonesia, (2) Untuk mengidentifikasi hambatan, risiko, manfaat, dan pelajaran yang didapat dari implementasi notifikasi pasangan di kota-kota percontohan di Indonesia, (3) Untuk memberi rekomendasi mengenai best practice implementasi notifikasi pasangan di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian formatif metode campuran (mixed method) dengan komponen tinjauan pustaka, studi kualitatif, dan studi kuantitatif. Tinjauan pustaka dilakukan secara non-sistematik untuk mengidentifikasi praktik baik implementasi notifikasi pasangan dari negara-negara lain. Studi kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam dan diskusi kelompok terpumpun yang melibatkan informan dari perwakilan tenaga kesehatan, orang dengan HIV/AIDS (ODHA), masyarakat umum, dan dinas kesehatan kota-kota percontohan dengan analisa tematik. Studi kuantitatif dilakukan dengan menganalisa data sekunder mengenai identifikasi kasus HIV dari notifikasi pasangan di kota-kota percontohan. Hasil dari ketiga komponen tersebut kemudian disintesis dan disusun menjadi rekomendasi kebijakan.

...
Survei Kesehatan Seksual (SEKSI) 2019

2019-03-04

Studi SeKSI (Survei Kesehatan Seksual Indonesia) adalah survei perilaku yang berfokus pada LSL dan waria yang tinggal di Bali, Indonesia. Tujuan studi ini adalah (1) Untuk menggambarkan pemanfaatan teknologi informasi di kalangan LSL yang tinggal di Provinsi Bali untuk komunikasi dengan komunitas LSL, mencari pasangan serta mencari informasi HIV dan AIDS, (2) Untuk mengidentifikasi perilaku berisiko terhadap penularan HIV dan IMS di kalangan LSL yang tinggal di Provinsi Bali, dan (3) Untuk menggambarkan karakteristik sub kelompok LSL yang tinggal di Provinsi Bali terkait identitas, preferensi seksual, keterikatan dengan komunitas LSL atau lokasi tertentu. Studi ini dimulai pada tahun 2018 sebagai proyek bersama Kirby Institute di UNSW Sydney dan Center for Public Health Innovation di Universitas Udayana, Bali. Studi ini didukung oleh lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat serta klinik di Bali. Studi SeKSI adalah survei cross-sectional anonim di mana responden direkrut secara online atau melalui pendidik sebaya HIV dari beberapa lembaga swadaya masyarakat atau organisasi masyarakat dan klinik.

...
Survei Kesehatan Seksual (SEKSI) 2018

2018-03-04

Waktu Penelitian Maret-April 2018 Lokasi Penelitian Provinsi Bali Ringkasan Studi SeKSI (Survei Kesehatan Seksual Indonesia) adalah survei perilaku yang berfokus pada LSL dan waria yang tinggal di Bali, Indonesia. Tujuan studi ini adalah (1) Untuk menggambarkan pemanfaatan teknologi informasi di kalangan LSL yang tinggal di Provinsi Bali untuk komunikasi dengan komunitas LSL, mencari pasangan serta mencari informasi HIV dan AIDS, (2) Untuk mengidentifikasi perilaku berisiko terhadap penularan HIV dan IMS di kalangan LSL yang tinggal di Provinsi Bali, dan (3) Untuk menggambarkan karakteristik sub kelompok LSL yang tinggal di Provinsi Bali terkait identitas, preferensi seksual, keterikatan dengan komunitas LSL atau lokasi tertentu. Studi ini dimulai pada tahun 2018 sebagai proyek bersama Kirby Institute di UNSW Sydney dan Center for Public Health Innovation di Universitas Udayana, Bali. Studi ini didukung oleh lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat serta klinik di Bali. Studi SeKSI adalah survei cross-sectional anonim di mana responden direkrut secara online atau melalui pendidik sebaya HIV dari beberapa lembaga swadaya masyarakat atau organisasi masyarakat dan klinik. Rekan Kerja Kirby Institute of University of New South Wales Sumber Pendanaan Kirby Institute of University of New South Wales Download DOWNLOAD EXTERNAL

...
The Implementation Research of a Test and Treat Strategy for HIV Treatment and Prevention among High Risk Men (HRM) Group in Bali Indonesia

2015-11-01

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi strategi peningkatan penggunaan tes HIV dan pengobatan, juga dikenal sebagai strategi test and treat (T&T), di antara klien wanita pekerja seks (WPS) di Denpasar, Bali. Tujuan khusus penelitian ini adalah: (1) Menginvestigasi perilaku berisiko terkait HIV klien WPS; (2) Untuk menyelidiki hambatan tes HIV dan penggunaan pengobatan di antara klien WPS; (3) Dan untuk mengukur kaskade pengobatan HIV selama penelitian dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed methods yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Tahap kuantitatif menerapkan prosedur survei di tempat-tempat prostitusi di wilayah Denpasar. Wawancara survei disampaikan oleh tujuh pekerja lapangan terlatih dari Yayasan Kerti Praja, Denpasar. Mereka telah dilatih untuk mendekati klien pekerja seks untuk bergabung dalam penelitian, mengisi kuesioner dan memberikan informasi kepada responden survei tentang fasilitas tes dan pengobatan HIV di Yayasan Kerti Praja, Denpasar. Selain itu, wawancara mendalam dilakukan untuk menyelidiki hambatan tes HIV dan penggunaan pengobatan di antara klien WPS. Laporan ini hanya akan memaparkan hasil dari tujuan pertama penelitian ini. Tujuan lainnya akan dijelaskan dalam format laporan lain yang akan dipublikasikan di jurnal internasional. Dalam survei tersebut, 412 laki-laki didekati, namun hanya 200 laki-laki yang mau berpartisipasi dalam penelitian ini. Hanya 15 (8,1%) peserta yang pernah melakukan tes HIV sebelumnya. Kesediaan untuk di tes adalah satu-satunya faktor yang terkait dengan tes HIV sebelumnya, menunjukkan pentingnya intervensi untuk meningkatkan tes HIV di antara mereka yang belum pernah di tes sebelumnya, untuk meningkatkan penerimaan tes ulang di antara kelompok risiko tinggi. Studi di masa depan perlu mengeksplorasi hubungan ini di pengaturan lain. Sementara peran jaringan sosial, pajanan terhadap informasi HIV dari beberapa jenis media tidak terkait dengan tes HIV, menyesuaikan asosiasi dalam penelitian mendatang patut dipertimbangkan.