Home Penelitian Produk Pengetahuan Berita Tentang Kami

Bergabung untuk mendapatkan pengalaman pembelajaran terkait kesehatan

Atau

Contact us

Baby blues: Fase Mood Swing Ibu Ditengah Momen Bahagia

2022-12-18

Mengutip dari American Pregnancy Association, sekitar 70 – 80% ibu yang baru melahirkan bayi mengalami perasaan yang negative dan mood swing. Keadaan ini diistilahkan sebagai baby blues.

Apa itu baby blues?

Baby blues merujuk pada periode singkat setelah melahirkan yang dipenuhi dengan kesedihan, rasa cemas, stress, dan perubahan suasana hati secara tiba-tiba (mood swing). Sekitar 70 – 80% ibu pasca persalinan mengalami apa yang sering disebut sebagai baby blues, jadi kejadian baby blues ini bukan merupakan suatu kejadian yang langka melainkan sangat mungkin dialami ibu-ibu pasca melahirkan. (1)

Mengutip dari apa yang disampaikan Manjunath & Giriyappa dalam artikel penelitiannya yang bertajuk “Postpartum Blue is Common in Socially and Economically Insecure Mothers”, Baby blues termasuk salah satu dari tiga masalah mood pada ibu pasca melahirkan. Baby blues ini dikategorikan sebaga masalah yang ringan dan sebagian besar ibu pasca melahirkan akan mengalaminya. (2)

 

Kapan tepatnya baby blues ini terjadi? Apa gejalanya?

Menurut American Pregnancy Association, gejala dari baby blues akan mulai terlihat pada hari keempat sampai hari kelima setelah ibu melahirkan.(1) Hal ini juga dipengaruhi bagaimana proses persalinan ibu, apakah sulit atau lancar saja. Bagi ibu yang mengalami persalinan yang cenderung sulit, gejala baby blues ini bisa terlihat lebih awal.

Gejala dari baby blues biasanya termasuk:

  • Merasa sedih dan menangis tanpa alasan
  • Mengalami perubahan suasana hati yang cepat (mood swing) dan sangat mudah tersinggung
  • Merasa tidak  terikat dengan bayi (tidak ada bonding dengan bayi)
  • Seperti ada yang hilang dari kehidupan yang sudah dialami, misalnya merasa kehilangan kebebasan untuk pergi bersama teman-teman
  • Mengkahwatirkan atau merasa cemas tentang kesehatan dan keselamatan bayi secara berlebihan
  • Kesulitan dalam membuat keputusan dan sulit untuk berpikir jernih

Kenapa baby blues bisa terjadi? Apa penyebabnya?

Penyebab pasti dari baby blues masih belum diketahui sampai dengan saat ini. Sejauh ini baby blues diduga kuat  terkait dengan adanya perubahan hormon yang terjadi selama masa kehamilan dan kembali setelah bayi sudah lahir. Perubahan hormon inilah yang diduga menghasilkan perubahan kimiawi di otak yang menyebabkan depresi. Selain itu, adaptasi setelah kelahiran bayi, jam tidur yang terganggu, gangguan pada rutinitas, dan emosi yang bergejolak pasca melahirkan diduga juga memberi kontribusi pada perasaan ibu yang mudah berubah-ubah.(1)

Berapa lama baby blues melanda ibu?

Gejala dari baby blues normalnya terjadi  hanya beberapa menit atau beberapa jam tiap harinya. Harusnya gejala baby blues ini akan mulai memudar dan menghilang setelah 14 hari setelah persalinan.

Cara mengelola keadaan baby blues?

Baby blues umumnya akan hilang dengan sendirinya. Meski demikian, jika mengalaminya, kondisi ini perlu dikelola dengan baik. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi baby blues adalah (3) :

#1 Tidur sebanyak yang ibu bisa

Memastikan waktu tidur tercukupi dengan baik akan membantu memulihkan tenaga dan menjaga kestabilan mood. Semua hal bisa terlihat menjadi lebih buruk ketika dilanda kelelahan, maka dari itu tidur bisa memperbaiki keadaan ini.

#2 Olahraga rutin dan makan makanan berkualitas

Olahraga rutin dan makan makanan yang berkualitas akan sangat membantu menjaga keseimbangan tubuh dan nutrisinya.  Olahraga dan makan makanan berkualitas akan membantu mengontrol mood agar lebih seimbang. Hindari makanan yang tinggi akan karbohidrat sederhana seperti sirup, kue kering kemasan, dan roti putih. Makanan jenis ini diduga dapat memperparah mood swing.

#3 Jangan bebani diri

Jangan paksakan diri untuk mengerjakan segalanya sendiri. Kerjakanlah apa yang sanggup dikerjakan. Bila merasa kewalahan, baik dalam mengurus bayi atau pekerjaan rumah, jangan sungkan untuk meminta bantuan orang-orang terdekat yang dipercaya.

#4 Berbicara dengan orang lain

Berbicara dan bercerita pada orang lain akan membantu meringankan apa yang mengganjal di dada. Disarankan untuk sesekali bercerita baik pada keluarga, teman dekat, ataupun seorang therapist untuk membantu meringankan beban di dada. Carilah teman bicara yang mampu mendengarkan dengan seksama dan tidak menghakimi.

#5 Membuat ikatan yang lebih kuat dengan pasangan

Pasangan tentu bisa menjadi salah satu penguat dan terdekat dalam fase-fase sulit ini. Membangun ikatan yang kuat adalah kunci untuk bisa melewati fase ini bersama.

Selain dengan beberapa cara di atas, Anda juga bisa meluangkan waktu selama beberapa hari untuk me time atau melakukan hal yang disukai. Hal tersebut mungkin bisa membantu mengatasi gejala baby blues yang dirasakan.

Walaupun sedang berada ditengah momen bahagia karena telah berhasil melahirkan bayi, baby blues nampaknya akan sulit dihindari. Namun, hal ini tidak boleh dijadikan alasan untuk khawatir karena menurut para ahli, baby blues akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa waktu. Selain itu, untuk meminimalisir dampaknya, telah ada beberapa hal yang dapat dilakukan seperti disebutkan diatas.

Jika gejala baby blues dirasakan tidak membaik dan masih menetap lebih dari dua minggu setelah melahirkan, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan psikolog agar keluhan tidak bertambah parah.

***

Sumber :

  1. American Pregnancy Association. 2019. Baby Blues. Diakses dari situs https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/first-year-of-life/baby-blues-71032/pada 17 Desember 2020.
  2. Manjunath, N. G., & Giriyappa Venkatesh, R. (2011). Postpartum blue is common in socially and economically insecure mothers. Indian journal of community medicine: official publication of Indian Association of Preventive & Social Medicine, 36(3), 231. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3214451/
  3. Bradley, S. 2020. What Are the Baby Blues and How Long Do They Last?. Healthline. Diakses dari situs https://www.healthline.com/health/baby-blues pada 18 Desember 2020.