2022-12-18
Momen-momen awal saat bayi baru lahir merupakan suatu momen krusial dalam hidup, baik untuk bayi dan ibu. Momen tersebut perlu dimaksimalkan agar ibu dan bayi menuai manfaat baik. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) sangat disarankan untuk dilakukan karena manfaatnya bagi bayi dan ibu. Berikut akan dibahas tentang manfaat IMD bagi bayi dan ibu.
***
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam artikel berbasis buktinya yang bertajuk “Early initiation of breastfeeding to promote exclusive breastfeeding”, Inisiasi Menyusui Dini (IMD) merupakan proses pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi dalam satu jam pertama setelah kelahiran. Pemberian ASI pada satu jam pertama setelah kelahiran sangat direkomendasikan oleh WHO. (1)
Walaupun telah direkomendasikan oleh WHO serta telah di buktikan dengan riset-riset terkait, tetap saja pelaksanaan IMD secara global masih belum menjadi prioritas. Berdasarkan laporan “Global Breastfeeding Scorecard, 2019” yang digarap oleh UNICEF dan WHO, dilaporkan hanya 43% ibu yang melakukan IMD pada bayinya secara global. Targetnya secara global diharapkan angka IMD mencapai 70% pada 2030.(2)
Proporsi kegiatan IMD di Indonesia menururt hasil Riskesdas tahun 2018 berada sedikit diatas rata-rata global. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018, proporsi IMD pada anak umur 0-23 bulan adalah 58,2%. Dari proporsi ini, yang melakukan IMD ≥ 1 jam hanya 15,9%. (3)
Kenapa IMD itu penting?
IMD menjadi penting tidak hanya karena direkomendasikan oleh WHO, namun ada banyak manfaat yang didapat dari kegiatan ini yang tidak hanya baik bagi kesehatan secara fisik namun juga kesehatan secara emosional bagi ibu dan bayi.
Kegiatan IMD juga tidak akan dapat diulang kembali, sehingga memaksimalkan momen satu jam setelah melahirkan dengan melakukan IMD merupakan kegiatan berharga yang dapat menjai pondasi baik bagi tumbuh dan kembang bayi.
Manfaat IMD Bagi Bayi
Mendapatkan kebaikan dari kolostrum
Kolostrum di merupakan air susu kental berwarna kekuning-kuningan yang diproduksi oleh ibu pada hari pertama melahirkan dan beberapa hari berikutnya, merupakan makanan paling sempurna untuk bayi baru lahir. Kolostrum yang disebut sebagai cairan emas kehidupan diawal pertumbuhan bayi bukan semata karena warnanya yang keemasan, melainkan karena banyaknya manfaat yang dapat diberikan kolostrum bagi kesehatan bayi.
Dalam penelitian oleh Godhia & Patel (2013) di Mumbai India, komposisi kolostrum di kotak-kotakkan dalam tiga kategori, yakni kandungan dengan kategori nutrisi, imun, dan pertumbuhan.(4) Penelitian lainnya pada kolostrum diakukan oleh Boquien (2018), temuannya menyatakan bahwa kolostrum baik bagi imunitas bayi. Kandungan sel-sel imunitas seperti makrofag dan limfosit dalam kolostrum membantu bayi memiliki imunitas yang lebih baik.(5)
Dengan beragamnya kandunngan baik dalam kolostrum, maka kolostrum dapat memberi manfaat : dapat membantu tumbuh kembang bayi, meningkatkan system kekebalan tubuh dan fungsi usus bayi, membantu melawan infeksi, dan membantu mencegah penyakit kuning.
Meningkatkan kemungkinan memberi ASI eksklusif lebih lama
Menurut bukti yang dihimpun WHO (1), IMD dan kontak langsung kulit dengan kulit bersama-sama dapat meningkatkan kemungkinan pemberian ASI eksklusif satu sampai dengan empat bulan. Durasi Pemberian ASI eksklusif dianjurkan hingga bayi berusia 6 bulan, namun boleh dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun.
Mempererat hubungan antara ibu dan bayi
Proses IMD salah satunya meliputi adanya kontak kult bayi dengan kulit ibunya. Sesuai bukti yang telah dihimpun WHO (1), kulit bayi yang bersentuhan langsung dengan kulit ibunya (skin-to-skin contact) segera setelah lahir, dapat menciptakan keintiman yang lebih dalam dengan sang ibu. Lebih jauh, kulit tubuh bayi yang bersentuhan langsung dengan kulit tubuh ibunya merupakan cara efektif untuk menenangkan bayi yang menangis. Hal ini juga membuat sang ibu lebih nyaman.
Manfaat IMD Bagi Ibu
Inisiasi Menyusui Dini tidak hanya membawa manfat bagi bayi, namun juga bagi ibu. Manfaat utama IMD bagi ibu adalah ketika bayi mencoba untuk menyusu dari ibu secara langsung, sentuhan bayi dapat merangsang keluarnya hormon oksitosin.
Hormon oksitosin umumnya keluar saat proses melahirkan dan menyusui. Mengutip dari artikel Medical News Today yang bertajuk “What is the link between love and oxytocin?”, salah satu fungsi dari hormon ini kerap dikaitkan dengan rasa empati, kepercayaan, dan membangun hubungan antarmanusia.(6)
Oksitosin diproduksi tubuh ibu dapat menyebabkan rahim berkontraksi. Hal ini dapat membantu proses melahirkan maupun mengurangi risiko perdarahan setelah melahirkan. Keluarnya hormon ini juga akan memicu hormon lain yang dapat membantu ibu merasa tenang, santai dan membentuk ikatan yang dalam dengan bayi. Hormon oksitosin juga akan menstimulasi keluarnya air susu.
Proses IMD menurut IDAI
Mengutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam artikelnya yang bertajuk “Inisiasi Menyusui Dini” (7) berikut tahap-tahap IMD dilakukan:
Keberhasilan IMD tanggungjawab bersama
Meski IMD terbukti memberi manfaat bagi ibu dan bayi, keberhasilan IMD tidak berada ditangan ibu seorang, namun ditangan bersama. Keberhasilan IMD merupakan tanggungjawab bersama.
Fasilitas kesehatan memang memegang peranan penting dalam berlangsungnya IMD. Dalam artikel commentary yang bertajuk “Early initiation of breastfeeding” menyatakan bahwa praktik persalinan yang buruk di fasilitas kesehatann tempat bersalin dapat mengganggu inisiasi menyusui dini dengan konsekuensi negatif dalam hal pemberian ASI eksklusif selama bulan pertama dan peningkatan risiko kematian bayi.(8)
Faskes memang memiliki peran penting, namun peran ayah, ibu dan keluarga tidak kalah pentingnya. Penting bagi para calon ayah, ibu dan keluarga untuk memilih rumah sakit yang pro-ASI dan pro-IMD
***
Sumber :