Home Penelitian Produk Pengetahuan Berita Tentang Kami

Bergabung untuk mendapatkan pengalaman pembelajaran terkait kesehatan

Atau

Contact us

Mengenal Kelenjar Montgomery

2022-12-18

Saat ibu sedang hamil, sebagian besar mungkin akan menyadari bahwa mulai muncul kelenjar-kelenjar kecil di sekitar putting dan areola payudara yang menyerupaii bintik-bintik kecil. Kelenjar tersebut dinamakan kelenjar Montgomery.

Mari kenali lebih jauh apa itu kelenjar Montgomery dan apa fungsinya, terutama pada masa menyusui.

***

Apa itu kelenjar Montgomery?

Kelenjar Montgomery merupakan kelenjar-kelenjar kecil yang berada di sekitar puting dan area gelap sekitar payudara. Kelenjar Montgomery tampak berupa titik-titik kecil dan biasanya akan terlihat lebih jelas pada wanita hamil.  Dalam salah  satu studi yang di gelar di India, sebesar 30 – 50% wanita hamil mulai menyadari keberadaan kelenjar Montgomery di payudara mereka.(1)

Ibu hamil dapat mengidentifikasi kelenjar Montgomery dengan mencari benjolan kecil yang menonjol di areola. Areola adalah area gelap yang mengelilingi puting. Mereka juga bisa muncul di puting itu sendiri. Mereka biasanya terlihat seperti bintik kecil yang muncul saat sedang merinding. (2)

Mengutip dari Healtline dalam artikelnya yang bertajuk “What You Should Know About Montgomery’s Tubercles” (2), jumlah kelenjar Montgomery pada payudara setiap wanita umumnya berbeda-beda. Setiap sisi payudara memiliki rata-rata sekitar 2 – 28 kelenjar Montgomery atau lebih.

Beberapa fungsi kelenjar Montgomery

Kelenjar Montgomery merupakan kombinasi dari kelenjar susu dan kelenjar minyak pada payudara. Kelenjar Montgomery memiliki beberapa fungsi, yaitu:

#1 Melumas puting dan areola

Kelenjar Montgomery menghasilkan minyak alami untuk membasahi, melembapkan, dan membersihkan area puting serta areola. (3)

#2 Melindungi dari infeksi  dan kuman

Kelenjar Montgomery mengeluarkan sedikit ASI, tetapi sebagian besar menghasilkan zat berminyak alami. Zat berminyak ini mengandung sifat antibakteri. Ini membantu melindungi payudara dari infeksi dengan mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan kuman. (3)

#3 Mendukung kelancaran proses menyusui

Kelenjar Montgomery dapat menghasilkan aroma yang bisa dideteksi oleh indra penciuman bayi. Dengan adanya aroma tersebut, proses pelekatan mulut bayi pada puting ibu saat menyusui menjadi lebih lancar. Aroma inilah yang mendorong bayi untuk mencari posisi puting ibu agar dapat menyusu segera setelah lahir atau saat IMD (Inisiasi Menyusu Dini) berlangsung. 

Penelitian dari Doucet dan koleganya pada 2012 menunjukkan bahwa bayi dari wanita dengan lebih banyak memiliki kelenjar Montgomery menemukan payudara dan mulai menyusu lebih cepat daripada bayi dengan kelenjar Montgomery yang lebih sedikit. Lebih banyak kelenjar Montgomery juga berhubungan dengan pertumbuhan bayi baru lahir yang lebih baik.(4)

Kelenjar Montgomery tidak memerlukan perlakuan spesial

Tidak ada hal istimewa yang perlu dilakukan pada kelenjar Montgomery. (2)  Hanya saja perlu diperhatikan sedikit untuk menghindari infeksi dan peradangan. Untuk menjaga agar bebas dari infeksi dan peradangan dapat melakukan beberapa hal berikut:

  • Menjaga kebersihan puting. Selama kehamilan dan menyusui, basuh payudara setiap hari dengan air hangat. Jika tidak sedang menyusui, sabun berbahan kimia lembut biasanya aman digunakan setiap hari.
  • Hindari minyak dan pelumas lainnya.
  • Jangan mencoba memencet dan meletupkan kelenjar Montgomery hanya karena salah mengiranya sebagai jerawat, karena ini bisa berbahaya.
  • Kenakan bra yang nyaman dan bersih setiap hari.

Jika kehadiran kelenjar Montgomery terlihat mengganggu dan ibu  tidak hamil atau menyusui, bicarakan dengan dokter tentang pembedahan untuk mengangkatnya. Namun hal ini dapat memengaruhi kemampuan untuk menyusui di kemudian hari. (2)

Kelenjar Montgomery adalah bagian yang sehat dari anatomi payudara. Setelah bayi lahir, dan masa menyusui telah berakhir, benjolan kecil itu dapat menyusut kembali dengan sendirinya. (5) Namun, jika gejala tersebut tidak kunjung hilang atau ibu memiliki kekhawatiran tentangnya, ibu dapat menghubungi dokter atau konselor laktasi terdekat.

***

Sumber :

  1. Kumari, R., Jaisankar, T. J., & Thappa, D. M. (2007). A clinical study of skin changes in pregnancy. Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology, 73(2), 141. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17458033/ 
  2. Chertoff, J. 2018. What You Should Know About Montgomery’s Tubercles. Healthline. Diakses dari situs  https://www.healthline.com/health/montgomerys-tubercles  pada 16 Desember 2020
  3. Doucet, S., Soussignan, R., Sagot, P., & Schaal, B. (2009). The secretion of areolar (Montgomery's) glands from lactating women elicits selective, unconditional responses in neonates. PLoS One, 4(10), e7579. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2761488/
  4. Doucet, S., Soussignan, R., Sagot, P., & Schaal, B. (2012). An overlooked aspect of the human breast: areolar glands in relation with breastfeeding pattern, neonatal weight gain, and the dynamics of lactation. Early human development, 88(2), 119-128. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21852053/ 
  5. Murray, D. 2020. The Montgomery Glands. Verrywell Family. Diakses dari situs https://www.verywellfamily.com/the-montgomery-glands-431671 pada 16 Desember 2020