Judul

Pendampingan Penerapan Kebijakan 10 LMKM yang Komprehensif dan Terpadu di Kota Surabaya melalui Advokasi, Edukasi, dan Pemberdayaan

Penulis

Center for Public Health Innovation, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Ringkasan

Walaupun proporsi fasilitas kesehatan (faskes) yang memiliki kebijakan tertulis 10 langkah menuju keberhasilanmenyusui (LMKM ) di Kota Surabaya mencapai lebih dari 50%, penerapan langkah-langkah selanjutnya belum konsisten. Misalnya yang paling menjadi sorotan adalah penerapan langkah ke-2 terkait rendahnya proporsi fasilitas kesehatan (faskes) yang melatih petugas kesehatan untuk memberikan dukungan konseling menyusui. Ini tentunya berimbas langsung pada lemahnya penerapan langkah-langkah klinis maupun non-klinis dari 10 LMKM. Rendahnya penerapan langkah ke-4 yaitu inisiasi menyusu dini (IMD) adalah yang paling nyata. Data menunjukkan bahwa hanya sekitar 30,5% persalinan di faskes yang menerapkan langkah ke-4, yakni ibu melakukan kontak kulit dengan bayi pertama kali sesaat setelah persalinan. Hal ini terjadi karena pengetahuan bidan yang minim terkait pentingnya skin-to-skin contact pasca persalinan. Oleh karena itu, advokasi dan pendampingan terkait kebijakan 10 LMKM harus dijalankan di tingkat faskes yang ada di Kota Surabaya.

Download